M
MADRASAH ALIYAH NEGERI
(MAN) 1 SUKABUMI
Jl. Suryakencana Km.2 Po Box 11 Telp. (0266) 531205 Cibadak
Kab. Sukabumi
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas rahmat dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan masalah ini yang berjudul “PENYEBARAN ISLAM DI
INDONESIA” penulis menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan sumbang saran dan
krtitik dari semua pihak yang membaca makalah ini yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Harapan penulis, semoga makalah ini bermanfaat
bagi semua phak yang membacanya khususnya bagi penulis. Tidak lupa penulis
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang mendukung sehingga terwujudnya
makalah ini.
Cibadak ,10 Agustus
2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Sebagaimana
yang telah kita ketahui bahwa agama islam diturunkan oleh Alllah kepada nabi
Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Sejak saat itulah, rasulullah SAW mulai
menyebarkan keseluruh penjuru dunia khususnya Jazirah Arab.
Agama islam mulai berkembang pesat ke
seluruh Arab Saudi, walaupun masih mendapat penolakan dan ancaman dari para
kaum kafir Quraisy. Dengan usaha kers dan pantang menyerah dari Rasulullah SAW
agama islam mulai menybar keseuluruh penjuru Arab. Hingga beliau wafat,
perjuangan untuk menyiarkan dan mendirikan agama islam tidaklah berhenti begitu
saja, sepeninggalan beliau, perjuangan tersebut oleh khilafaur-rasyidin. Mereka
semua hanya memiliki satu tujuan yaitu memperjuangkan agama tauhid, yaitu agama
Islam.
Sebagaimana umat islam yang baik, maka
kita haruslah mengetahui bagaimana perkembangan islam, terutama pada abad
pertengahan yang tentunya sangat berperan penting dalam perkembangan agama
islam sampai sekarang ini.
1.2
TUJUAN
1.2.1 sebagai
penyelesaian salah satu tugas mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam.
1.2.2 Sebagai pengetahuan tentang masuknya islam ke
Indonesi
1.3
RUMUSAN
MASALAH
1.3.1 menjelaskan
tentang penyebaran islam di Indonesia.
1.3.2 Menjelaskan
tentang cara masuknya islam ke Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Masuknya Islam Ke Indonesia
Islam
masuk ke Indonesia bukan dengan peperangan ataupun dengan penjajahan. Islam
berkembang dan tersbar di Indonesia justru dengan cara damai dan persuasive
berkat kegigihan para ulama. Karena memang para ulama berpegang teguh pada
prinsip Q.S Al-baqarah ayat 256yang artinya: “tidak ada paksaan untuk
(memasuki) agama (islam); sesungguh telah jelas jalanyang benar daripada jalan
yang sesat. Karna itu barang siapa yang ingkar pada Thagut dan beriman kepada
Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat
yang tidak akan putus. Dan Allh maha mendengar lagi maha mengetahui”.
Masuknya
islam ke Indonesia di mulai sejak abad ke-7. Wilayah yang pertama kali menerima
pengaruh islam adalah daerah pantai Sumatra utara atau wilayah samudra pasai.
2.1.1 Cara Masuknya Islam Ke Indonesia
Melalui Beberapa Cara
1)
Perdagangan
Pada abad ke 7 bangsa Indonesia kedatangan para
pedagang islam dari Arab, Persia, dan India. Mereka telah ambil bagian dari
dalam kegiatan perdagangan di Indonesia. Hal ini konsekuensi logisnya
menimbulkan jalinan dagang antara
masyarakat Indonesia dengan para pedagang islam.
Disamping berdagang, mereka juga memounyai
kewajiban berdakwah maka para pedagang islam juga menyampaikan dan mengajarkan
agama dan kebudayaan islam kepada orang lain. Dengan cara tersebut, banyak
pedagang Indonesia memeluk agama islam. Dan merekapun menyebarkan agama islam
dan kebdayaan islam yang baru di anutnya kepada orang lain. Dengan demikian
secara bertahap agama dan budaya islam tersebar dari pedagang Persia, arab, dan
india kepada bangsa Indonesia.
2)
Perkawinan
Para pedagang islam
banyak yang akhirnya menetap di Indonesia. Sebagian besar dari mereka
menikahi penduduk lkal. Sehingga, perlahan-lahan terbentuklah sejumlah
perkampungan muslim. Setelah banyak
perkampungan muslim, ekspansi islam pun semakin mudah di jalnkan. Sebab,
jalinan pernikahan ini menimbulkan kedekatan emosianal para penyebar islam
dengan para penduduk local.
3)
Seni
Budaya.
Masa-masa penyebaran islam seni merupakan salah satu
media yang paling efektif dalam berdakwah, alasanya antara lain:
· Kesenian
sudah mengakar di masyarakat tanpa mengenal status sosial.
· Bahasa
seni merupakan bahas yang simple.
· Untuk
menggeser paradigm keberagamaan masyarakat. Seperti diketahui, seni yang
berkembang saat itu lebih banyak membawa muatan ajaran hindu-budha.
Diantara
jenis kesenian yang lazim digunakan antara lain wayang, tembang, hikayat,
pantun, dan seni arsitektur.
4)
Pendidikan
Pendidikan islam yang cepat menyebabkan tokoh ulama
atau mebalig yang menyebarkan agama islam melalui pendidikan dengan mendirikan
pondok-pondok pesantren.dan di dalam pesantren itulah tempat pemuda-pemudi
menuntut ilmu yang berhubungan dengan islam. Yang jika para pelajar tersebut
selesai menuntut ilmu. Sehingga,mereka mempuyai kewajiban untuk mengajrkan
kembali ilmu yang di perolehnya kepada masyarakat sekitar.
5)
Politik.
Tokoh-tokoh muslim yang berpengaruh saat itu berpikir
untuk mendirikan kerajaan dengan tujuan:
· Mempermudah
dakwah
· Untuk
melembagakan agama islam, sehingga ajarannya bisa dilaksanakan secara kolektif
oleh masyarakat.
·
Membangun sentral
kekuasaan baru pasca runtuhnya beberapa kerajaan super power, seperti majapahit
dan sriwijaya.
Terbukti setelah berdirinya kerajaan-kerajaan
tersebut, islam semakin mengalami perkembangan yang semakin pesat.
2.2
Perkembangan Islam Di Beberapa Wilayah Indonesia
2.2.1 Sumatera
Wilayah nusantara yang mula-mula di
masuki islam adalah pantai barat pulau Sumatra dan daerah pasai yang terletak
di aceh utara yang kemudian di masing-masing kedua daerah tersebut berdiri
kerajaan islam yang pertama yaitu kerajaan islam perlak dan samudra pasai.
Dibawah pimpinan sultan ali mughayat syah atau sultan Ibrahim. Kerajaan aceh
terus mengalami kemajuan besar, saudagar-saudagar muslim yang semula berdagang
dengan malaka, memindahkan kegiatannya ke aceh. Kerajaan ini mencapai puncak
kejayaannya pada mas pemerintahan iskandar muda mahkota alam (1607-1636)
Kerajaan aceh ini mempunyai peran penting
dalam penyebaran agama islam keseluruh nusantara. Para da’I, baik local maupun
berasal dari timur tengah terus berusaha menyampaikan ajaran agama islam ke
seluruh nusantara. Hubungan yang terjadi antara kerajaan aceh dan timur tengah
terus semkin berkembang. Tidak saja para ulama dan para pedagang arab yang
datang ke Indonesia, tapi orang-orang Indonesia pula yang hendak mendalami
islam datang langsung ke sumbernya ke mekkah atau madinah. Kapal-kapal dan
ekspedisi dari aceh terus berlayar menuju timur tengah pada awal abad 16.
Bahkan pada tahun 974 H atau 1556 M dilaporkan ada 5 kapal dari kerajaan asyi
(aceh) yang berlabuh di Bandar pelabuhan Jeddah. Ukhuwwah yang kuat antara aceh
dan timur tengah itu pula yang membuat aceh mendapat sebutan serambi mekkah.
2.2.2 Jawa
Benih-benih
kedatangan islam ketanah jawa sebenarnya sudah dimulai pada abad pertama
hijryah atau abad ke 7 M pada tahun 674
M sampai 675 M, sahabat nabi, muawiyah bin abu sufyan pernah singgah di tanah
jawa (kerajaan kalingga) menyamar sebagai pedagang. Biasa jadi muawiyah saat
itu hanya penjajagan saja, tapi proses dakwah selanjutnya dilakukan oleh para
da’i yang berasal dari malaka atau kerajaan pasai sendiri.
Adapun
geraka dakwah di pulau jawa selanjutnya di lakukan oleh para walisong0, Yaitu:
1) Maulana
malik Ibrahim (sunan gresik)
Beliau dikenal sebagai syeikh
magribi. Ia dianggap pelopor penyebaran islam di jawa. Beliau juga ahli
pertanian, ahli tata Negara dan sebagai perintis lembaga pesantren. Wafat
tahun1419 M. (882 H) dimakamkan di gapura wtan gresik.
2) Raden
ali rahmatullah (sunan ampel)
Dilahirkan di aceh 1401 M ayahnya
orang arab dan ibunya orang cempa, ia sebagai mufti dalam mengajarkan islam tak
kenal kompromi dengan budaya local. Wejangan terkenalnya Mo Limo yang artinya
menolak mencuri, mabuk, main wanita, judi dan madat. Yang marak di masa
majapahit. Wafat di desa ampel 1481 m.
3) Raden
aenul yaqin atau raden paku (sunan giri)
Ia putra syeikh yakub bin maulana
ishak. Dimasa keruntuhan majapahit, ia di percaya sebagai raja peralihan
sebelum raden patah naik menjadi sultan demak. Ketika sunan ampel wafat, ia
menggantikannya sebagai mufti jawa.
4) Makhdum
Ibrahim (sunan bonang)
Putra sunan Ampel yang sempat menimba
ilmu ke pasai bersama-sama raden Paku. Beliaulah yang mendidik raden fatah
beliau wafat tahun 1515 M.
5) Raden
syahid (sunan kalijaga)
Ia membuat wayang kulit dan cerita
wayang hindu yang di islamkan. Sunan Giri sempat menetangnya, karena wayang
beber kala itu menggambarkan gambar manusia yang utuh yang tidak sesuai dengan ajaran islam.
Kalijaga mengkreasi wayang kulit yang bentuknya jauh dari manusia utuh. Ini
adalah suatu usaha ijtihad di bidang fiqih yang dilakukannya dalam rangka
dakwah islam.
6) Sunan
drajat
Nama aslinya adalah syarifudin(putra sunan
ampel, adik sunan bonang), dakwahnya terutama dalam bidang social, beliau juga
mengkader para da’i yang berdatangan dari berbagai daerah antara lain dari
ternate dan hindu ambon.
7) Syarif
hidayatullah
Nama aslinya adalah sunan gunung jati
yang sering dipanggil juga fatahillah, ia memiliki kesultanan sendiri di
Cirebon yang wilayahnya sampai ke Banten. Ia juga salah satu pembuat soko guru
di masjid demak selain sunan ampel, sunan bonang dan sunan kalijaga. Keberadaan
syarif hidayatullah membuktikan ada tiga kekuasaan islam yang hidup bersamaan
kala itu, yaitu demak, giri, dan Cirebon. Hanya saja demak dijadikan pusat
dakwah, pusat studi islam sekaligus control poloitik para wali.
8) Sunan
kudus
Nama aslinya adalah ja’far siddiq
Lahir pada pertengahan abad ke-15 dan wafat tahun 1550 M (960 H). beliau
berjasa menyebarkan islam didaerah kudus dan sekitarnya. Ia membangun mesjid
menara kudus yang sangat terkenal dan merupakan salah satu warisan budaya
nusantara.
9) Sunan
Muria
Nama aslinya raden prawoto atau raden
umar said putra kalijaga. Beliau menyebarkan agama islam dengan sarana gamelan,
wayang serta kesenian daerah lainnya. Beliau dimakamkan digunung muria,
disebelah ujtara kota kudus.
2.2.3 Sulawesi
Ribuan pulau yang ada di Indonesia,
sudah lama menjalin hubungan pulau ke pulau baik atas motivasi ekonomi maupun
politik dan kepentingan kerajaan. Hubungan ini pula yang mengantar dakwah
menembus dan merambah daerah Sulawesi. Menurut catatan company dagang portugis
pada tahun 1540 saat datang ke Sulawesi, di tanah ini daerah. Meski belum
terlalu banyak,namun upaya dakwah terus berlanjut dilakukan oleh para da’i
Sumatra, malaka dan jawa hingga menyentuh raja-raja di kerajaan gowa dan tallo
atau yang dikenal dengan negeri Makassar, terlentak di semaenanjung barat daya
pulau Sumatra.
Setelah resmi menjadi kerajaan
bercorak islam gowa tallo menyampaikan pesan islam kepada kerajaan-kerajaan
lain seperti kerajaan luwu, wajo, soppeng, dan bane. Raja luwu segera menerima
pesan islam diikuti oleh raja wajo tanggal 10 mei 1610 dan raja bone yang
bergelar sultan adam menerima islam tanggal 23 november 1611 M. dengan demikian
gowa (makasar) menjadi kerajaan yang berpengaruh dan di segani. Hal ini
mendatangkan keuntungan yang luar biasa bagi kerajaan gowa (makasar).
2.3 Faktor-Faktor Penyebab Islam
Berkembang Pesat
1) syarat
masuk agam islam mudah (mengucapkan 2 kalimat syahadat
2) tidak
mengenal kasta, sehingga semua orang boleh untuk memeluk agam islam.
3) di
sebarkan secara damai (lewat pendekatan budaya)
4) tata
cara ibadahnya islam sangat sederhana dan biaya murah.
5) aturan-aturan
fleksibel dan tidak memaksa.
6) jatuhnya
kerajaan majapahit dan sriwijaya menyebarkan kerajaan islam berkembang pesat.
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
ü Penyebaran
islam di Indonesia melalui beberapa cara yaitu: perdagangan, perkawinan, seni
budaya, politik dan pendidikan.
ü Di
Indonesia, mula-mulaislam menyebar kebeberapa wilayah yaitu di pulau Sumatra,
jawa, dan Sulawesi
Factor-faktor yang
menyebabkan islam berkembang pesat adalah masuk agama islam mudah, tidak
mengenal sistem kasta, disebarkan secara damia, tata cara beribadahnya sangat
sederhana, aturan-aturannya fleksibel dan tidak memaksa. Dan runtuhnya kerajaan
majapahit pada abad ke-15
0 komentar:
Posting Komentar