Assalamualaikum WR. WB.
Di bawah ini adalah hasil Rihlah Ilmiah MAN Cibadak atau sering di sebut SLS atau Study Tour di bulan Oktober kemarin. Saya mau berbagi isi laporan saya, mungkin akan bermanfaat buat anda yang akan membuat laporan lapangan....
Silahkan simak
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
LAPORAN
RIHLAH ILMIAH DAN
WISATA JOGJA 2015
Penyusun Kelompok 1
Muhammad Gilang
Permana
Indah Mahardika
Sri Ulyatulhasana
Diah Rahmawati
Ruslan Asyari
MADRASAH ALIYAH
NEGERI
CIBADAK KAB.
SUKABUMI
Jl.
Suryakencana Km.2 Po.Box 11 Telp. (0266) 531205 Cibadak Kab. Sukabumi
Kata Pengantar
Puji Syukur kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat
dan pertolongan-Nya kegiatan Rihlah Ilmiah dan Wisata Jogja 2015 telah berjalan
dengan baik dan lancar, dan Alhamdulillah Laporan Rihlah Ilmiah dan Wisata
Jogja 2015 dapat diselesaikan.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk mengumpulkan
data, informasi, dan sekaligus mengefaluasi hasil dari Rihlah Ilmiah yang sudah
dilaksanakan.
Sebagaimana namanya “RIHLAH ILMIAH”, perjalanan ini
dimaksud untuk mencari dan mengumpulkan literature ilmiah mengenai catatan
sejarah, pelaku, dan benda sejarah, serta percobaan-percobaan ilmiah dari
berbagai teori yang terdapat dalam kegiatan belajar di beberapa tempat yang dikunjungi.
Laporan kegiatan ini semoga dapat menjadi inspirasi,
dan bahan evaluasi, serta tolok ukur dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas atau di lingkungan madrasah.
Cibadak, 16 November 2015
Kelompok 1
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Rihlah
Ilmiah adalah perjalanan yang dimaksud untuk mencari dan mengumpulkan
literature ilmiah mengenai catatan sejarah, pelaku, dan benda sejarah, serta percobaan-percobaan
ilmiah dari berbagai teori yang terdapat dalam kegiatan belajar di beberapa
tempat yang dikunjungi.
Setelah
di selesaikannya perjalan Rihlah Ilmiah tersebut, kami membuat laporan Rihlah
Ilmiah dengan tujuan untuk mendokumentasikan hasil perjalanan tersebut dan
sebagai penilaian dari apa yang telah dipelajari dalam kegiatan Rihlah Ilmiah. Semoga laporan ini bermanfaat
bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
B. Rumusan Masalah
Mencari
dan mengumpulkan data ataupun informasi dari sumber yang telah kita kunjungi
pada kegiatan Rihlah Ilmiah.
C. Tujuan
Para
siswa/I dapat mengetahui berbagai informasi dari sumber yang telah kita
kunjungi pada kegiatan Rihlah Ilmiah.
D. Sistematika Penulisan
Laporan
Rilah Ilmiah di susun dalam tiga bagian, yaitu bagian awal laporan, bagian isi
laporan dan bagian akhir laporan .
Bagian
awal laporan yaitu pendahuluan yang terdiri atas latar belakang, rumusan
masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.
Bagian
isi laporan terdiri dari dua bab. Bab pertama yaitu Museum Geologi Bandung dan
ban kedua yaitu Taman Pintar Jogjakarta.
Bagian
akhir laporan terdiri dari Kesimpulan dan Lampiran Foto kegiatan.
BAB II
MUSEUM GEOLOGI BANDUNG
Selama di Bandung kita mengunjungi Museum Geologi
Bandung, dan kami mendapat berbagai pengetahuan.
1.
Sejarah Museum Geologi Bandung
Keberadaan Museum Geologi sangat erat kaitannya dengan
sejarah penyelidikan geologi di Indonesia yang telah dimulai sejak 1850-an.
Pada saat itu, lembaga yang mengkoordinasikan penyelidikkan geologi adalah
“Dienst van het Mijnwezen”. Museum Geologi untuk pertama kalinya diresmikan
pada saat pembukaan gedung “Dienst van den Mijnbouw” yaitu pada 16 Mei 1929.
Peresmian ini bertepatan dengan pembukaan kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik
ke-IV yang diselenggarakan di Institut Teknologi Bandung. Gedung ini berfungsi
sebagai perkantoran yang dilengkapi dengan sarana laboratorium geologi dan
museum untuk menyimpan dan memperagakan hasil survei geologi.
Sejalan dengan dinamika sejarah, secara kelembagaan
Museum Geologi terus mengalami perubahan. Pada zaman pemerintahan Belanda
(1929-1941), Museum Geologi disebut Geologisch Laboratorium dan merupakan unit
kerja dari “Dienst van het Mijnwezen” yang berganti nama menjadi “Dienst van
den Mijnbouw”.
Kemudian pada zaman pendudukan Jepang (1942-1945).
“Dienst van den Mijnbouw” diganti namanya menjadi “Kogyoo Zimusho” yang
kemudian berganti nama menjadi “Tisitutyosazyo” dimana Museum Geologi sebagai
bagian dari Laboratorium Paleontologi dan Kimia.
Geologi (1963-1978), Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi (1978-2002). Pada 2003 Museum Geologi menjadi Unit Pelaksana Teknis
Museum Geologi (UPT MG), di bawah Pusat Survei Geologi, Badan Geologi,
Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral. Pada 2013, berdasarkan Permen ESDM
No. 12 Tahun 2013, Museum Geologi menjadi Unit Pelaksana Teknis Museum Geologi
(UPT MG), di bawah Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumberdaya
Mineral.orium Paleontologi dan Kimia.
Setelah Indonesia merdeka pada 1945, pengelolaan
Museum Geologi berada di bawah Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG,
1945-1950) institusi ini berganti nama menjadi Djawatan Pertambangan Republik
Indonesia (1950-1952), berganti nama lagi menjadi Djawatan Geologi (1952-1956),
Pusat Djawatan Geologi (1956-1957), Djawatan Geologi (1957-1963), Direktorat
Geologi (1963-1978), Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (1978-2002).
Pada 2003 Museum Geologi menjadi Unit Pelaksana Teknis Museum Geologi (UPT MG),
di bawah Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumberdaya
Mineral. Pada 2013, berdasarkan Permen ESDM No. 12 Tahun 2013, Museum Geologi
menjadi Unit Pelaksana Teknis Museum Geologi (UPT MG), di bawah Badan Geologi,
Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral.
2.
Sejarah Kehidupan
a.
Prakambium
Pembagian menjadi masa didasarkan atas perkembangan
kehidupan yang sudah nyata. Pada dasar semua sedimen dijumpai batuan yang sama
sekali tidak mengandung fosil. Masa ini yang kemudian disebut sebagai Azoikum.
Di atas lapisan ini kemudian menyusul lapisan-lapisan batuan yang hanya
mengandung sisa-sisa bentuk kehidupan yang masih sangat sederhana, terutama
tumbuhan tingkat rendah yang menghasilkan gamping. Masa pembentukan sedimen ini
yang kemudian dikenal sebagai Proterozoikum.
Ø Sifat Batuan Pra Kambium
Batuan yang berumur Pra-Kambrium terutama terdiri dari
batuan hablur, baik yng merupakan magma maupun yang merupakan peleburan dan
penghabluran kembali batuan jenis lain akibat peristiwa metamorfisme. Pada
batuan Pra-Kambrium strukturnya sudah sangat komplek sehingga sangat sulit
mengenal kembali peristiwa-peristiwa mana yang telah berlangsung padanya.
Ø Umur Batuan Pra-Kambrium
Alas batuan yang tertua yang mengandung fosil yang
nyata yaitu batuan Kambrium lebih kurang berumur 600-500 juta tahun. Karena
kerak bumi menurut perhitungan berumur 4.500 juta tahun, maka batuan
Pra-Kambrium telah mengalami sejarah selama kurang lebih 4.000 juta tahun atau
8 kali lebih tua dibandingkan dengan waktu pembentukan batuan yang berfosil.
Apabila batuan Kambrium telah banyak mengalami perubahan maka dapat dibayangkan
bagaimana hebatnya pengaruh perubahan yang telah dialami oleh batuan
Pra-Kambrium.
Ø Pelamparan Batuan Pra-Kambrium
Batuan Pra-Kambrium tampak di muka bumi, di beberapa
tempat yang sangat terbatas. Pada umumnya daerah-daerah tersebut merupakan
bagian pusat dari benua dengan bentuk yang agak melingkar dengan permukaan
sedikit cembung. Karena bentuk yang demikian ini, maka inti Pra-Kambrium
disebut pula sebagai perisai benua atau Kraton. Makin jauh dari inti benua
batuan Pra-Kambrium ini ditutupi oleh batuan yang lebih muda. Akibat adanya torehan
oleh sungai maka akan dapat dilihat dengan jelas susunan dan hubungannya dengan
batuan yang lebih muda.
Tempat-tempat di mana batuan yang berumur Pra-Kambrium
dapat dilihat antara lain
1. Grand Canyon, di daerah Arizona di Sungai Colorado
di Amerika
2. Perisai Kanada, di daerah Kanada sekitar Teluk
Hudson
3. Perisai Brasilia, di daerah Guyana sekitar
Venezuela
4. Perisai Afrika Pusat, di daerah pusat Benua Afrika
5. Perisai Fenoskandia (Perisai Baltik), di daerah
Finlandia, Swedia, negara-negara Baltik
6. Perisai Angara, di daerah Siberia dan Tiongkok
Utara
7. Perisai Gondwana, di daerah India yang meliputi
hampir seluruh daerah selatan lembah Indus-Gangga
8. Perisai Sjan, di derah Tiongkok Tenggara dan
Indocina
9. Perisai Australia, di Benua Australia
Ø Kesan-kesan Adanya Kehidupan dalam Pra-Kambrium
Kesan-kesan adanya kehidupan dijumpai sudah sngat lama
umurnya. Kesan-kesan tersebut dijumpai di daerah Rhodesia. Dengan cara
radioaktif dapat diketahui umurnya yaitu lebih kurang 2.650 juta tahun yang
merupakan lapisan grafit yang sangat tipis, yaitu karbon bebas yang hanya dapat
dibentuk oleh tumbuhan berhijau daun.
Daerah lapisan grafit tersebut sayangnya tidak dapat diamati lebih lanjut
bagaimana sifat dan bangun dari struktur tumbuh-tumbuhan tersebut.
Ø Batuan Pra-Kambrium di Indonesia
Hingga sekarang belum dijumpai dengan pasti
kemungkinan adanya endapan yang berumur Pra-Kambrium di Indonesia. Apabila
dijumpai kemungkinan besar akan didapatkan di derah yang berdekatan dengan
daerah Perisai Australia yaitu Pulau Irian.
b.
Paleozoikum
Pada zaman Paleozoikum ini dibagi lagi menjadi lima
zaman yaitu Zaman Kambrium, Silur, Devon, Karbon, dan Zaman Perm.
1) Zaman Kambrium
Endapan yang terbentuk pada masa Kambrium banyak
ditemukan fosil sehingga banyaklah yang dapat diketahui tentang keadaan
kehidupan masa itu. Masa ini ditandai oleh adanya endapan-endapan yang
mengandung jasad-jasad fosil yang telah mencapai tingkat perkembangan yang
tinggi, bila dibandingkan dengan yang dijumpai pada masa Prakambrium. Semua
masih hidup terbatas pada air. Oleh karena itu, sisa-sisa peninggalannya hanya
berupa jasad-jasad air, terutama jasad-jasad samudera. Contohnya archaecyata
dan binatang Trilobit Olenellus.
1) Archaecyatha.
Peranannya seperti binatang karang. Jenis ini banyak
membentuk endapan-endapan gamping yang tebal. Pembentukannya seperti yang
dibuat oleh binatang karang sekarang ini di laut-laut daerah tropika. Gamping
yang mengandung Archaecyatha telah banyak ditemukan di California, Siberia,
Spanyol, Australia, dan lain-lain.
2) Binatang Yang menjadi fosil penunjuk yang
terpenting yang pada zaman Kambrium adalah Trilobita, yaitu sebangsa jenis
udang-udangan yang berkulit keras.
Batuan pada masa Kambrium bercirikan endapan gamping
yang mengandung banyak pirit, sedimen pasir, dan berlempung yang kaya akan
fosil. Pada masa ini tidak terdapat batas iklim yang nyata, jasad yang
membentuk gamping memerlukan air yang hangat. Jadi, pada saat itu iklimnya
sedang, bahkan panas. Masa Kambrium ditaksir lamanya 70 juta tahun.
Anggapan yang menyebabkan binatang-binatang yang dapat
memfosil semakin banyak dan ditemukan sebagian besar di daerah tertentu,
misalnya Kanada Barat sebagai berikut.
a) Pada masa Kambrium, batu-batuan terkena pengaruh
metamorfosa lebih kecil sehingga lapisan-lapisan batu-batuan yang telah
diendapkan dalam zaman geologi yang lebih muda. Contohnya lempung lemigrad
untuk pembuatan barang-barang pecah-belah.
b) Setelah Prakambrium, beberapa kelompok binatang
lebih banyak mempunyai kerangka maka kemungkinan untuk memfosil lebih besar.
Dengan menggunakan fosil maka dapat diketahui 3 macam
zaman Kambrium, yaitu fauna Kambrium bawah, fauna Kambrium tengah, dan fauna
Kambrium atas.
a) Fauna kambrium bawah
Masih bersifat kosmopolit, yaitu binatang-binatang
masih terdapat di mana-mana di dunia (Trilobit Olenellus).
b) Fauna kambrium tengah
Sudah terbagi menjadi daerah-daerah fauna pasifik dan
Atlantik. Daerah Atlantik sebagai fosil binatang Paradoxides (Pasifik
Olenoides).
c) Fauna kambrium atas
Daerah fauna Pasifik bercirikan Diclocephalus dan
terus menembus Eropa-Tiongkok-Tibet sampai Spanyol. Daerah fauna Atlantik
bercirikan Olenus.
2) Zaman Silur
Pada zaman Silur, penyebaran fauna lebih luas
dibandingkan dengan masa Kambrium. Banyak kelompok binatang baru muncul pada
zaman Silur ini. Di antaranya yang terpenting adalah Vertebrata atau binatang
bertulang punggung. Graptalit adalah ciri fosil penujuk pada masa Silur dan
merupakan kumpulan/kalori binatang kecil yang disebut Rabdosoma.
Air hujan di Niagara terjadi pada endapan-endapan
Silur. Iklim pada zaman Silur di mana-mana mengalami panas yang hampir sama
dengan masa Kambrium. Adanya sisa evaporit-evaporit menunjukkan adanya iklim
yang kering dan mungkin ada suasana gurun.
3) Zaman Devon
Zaman ini bercirikan munculnya tumbuh-tumbuhan darat
dan binatang bertulang punggung. Di laut dijumpai perkembangan luas
kelompok-kelompok binatang yang tidak bertulang punggung, seperti Amronit. Pada
dasarnya Devon terbagi atas 3 macam, yaitu Devon bawah, Devon tengah, dan Devon
atas.
Pada zaman Devon banyak ditemukan lapisan-lapisan
endapan daratan yang sungguh luas. Banyak di antaranya diendapkan dalam sungai
atau dalam danau. Dalam lapisan banyak ditemukan fosil-fosil ikan, demikian
pula perkembangan tumbuhan daratan baru berarti setelah zaman Devon.
Pada zaman Devon keadaan iklim sangat panas, dan di
daerah tropika banyak hujan disertai tumbuhan berkembang, mengakibatkan
terjadinya tanah merah yang bersifat laten. Di samping itu dengan adanya
sungai-sungai dan danau-danau, menunjukkan iklim yang agak lembab. Di beberapa
tempat ditemukan bekas-bekas yang menunjukkan adanya gletser-gletser besar.
Bekas-bekas ini ditemukan di Afrika Selatan, Grondalia, dan Amerika.
Di Indonesia zaman Devon hanya dapat ditunjukkan di
beberapa tempat saja, yaitu dengan adanya Heliolithes dan Tetracoralla.
Clathrodyctyon daerah sungai Telen di Kalimantan adalah satu-satunya tempat di
Indonesia yang telah terbukti mempunyai batuan-batuan Devon.
4) Zaman Karbon
Zaman ini ditandai dengan timbulnya sejumlah besar
karbon bebas di pelbagai bagian dunia. Karbon atau Carbonium atau Arang ini
amat berpengaruh pada keadaan cuaca/iklim. Pada zaman Karbon ini terjadi
pembentukan pegunungan; hal-hal inilah yang menyebabkan zaman Karbon dapat
dikenal dengan nyata. Terjadinya batu bara sangat erat hubungannya dengan
pengangkatan dan pembentukan pegunungan. Adanya karang menunjukkan iklim sedang
yang agak panas; adanya sedimen Klasika yang berwarna merah dengan rekah kerut
menandakan iklim kering/arid.
Perkembangan naptelia, amfibia yang muncul pada zaman
Devon mengalami perkembangan pesat, demikian pula perkembangan serangga, lebah,
dan lipan. Serangga pada zaman ini ialah pemakan daging/bangkai. Pada tempat di
mana karbon diendapkan sebagai lapisan dasar laut, di sana dijumpai karang/koral
dalam jumlah yang besar. Perkembangan tumbuhan (paku/pakis, kawat/sumbar batu)
lebih nyata dibandingkan dengan binatang bertulang punggung.
5) Zaman Perm
Ciri-ciri perm ialah bahwa letak lapisan yang diskor
dan di atas karbon mengandung batu bara, juga adanya penyimpangan fauna laut
dari 2 karbon fosil pada zaman Paleozoikum akhir.
Di Indonesia peninggalan perm ditemukan di Timor pada
lembah sungai Noil, besi di Miaffo Timor Barat Daya berupa lapisan lava-lava
bantal (kegiatan vulkanik). Di Sumatera berupa gamping dan koral disertai
dengan batuan dari gunung berapi. Lapisan perm mengandung minyak, koalium
(bahan porselin), lempung keramik, besi, dan batu bara.
c.
Mesozoikum
Era Mesozoikum
("kehidupan pertengahan") berlangsung dari 251 juta tahun lalu hingga
66 juta tahun lalu. Era ini terbagi menjadi periode Trias, Jura, dan Kapur. Era
tersebut diawali oleh peristiwa kepunahan Perm-Trias, peristiwa kepunahan paling
parah yang terekam dalam jejak fosil; 95% spesies di Bumi binasa. Era tersebut
diakhiri oleh peristiwa kepunahan Kapur-Tersier yang membinasakan dinosaurus
dari muka Bumi. Peristiwa kepunahan Perm-Trias dapat disebabkan oleh kombinasi
letusan gunung berapi di Trap Siberia, tumbukan asteroid, gasifikasi metana
hidrat, fluktuasi permukaan air laut, dan peristiwa anoksik besar. Kawah Wilkes
di Antarktika atau struktur Bedout di barat daya pesisir Australia dapat
mengindikasikan hubungan antara tumbukan benda langit dengan kepunahan
Perm-Trias. Namun masih belum dapat dipastikan apakah fitur geologis tersebut
dan kawah-kawah lainnya merupakan kawah tumbukan yang sebenarnya atau sezaman
dengan peristiwa kepunahan Perm-Trias. Kehidupan masih bertahan, dan sekitar
230 juta tahun lalu, dinosaurus diturunkan dari nenek moyang reptil. Peristiwa
kepunahan Trias-Jura saat 200 juta tahun lalu menyisakan banyak dinosaurus, dan
akhirnya mereka menjadi yang dominan di antara vertebrata. Meskipun beberapa
garis keturunan mamalia mulai bercabang pada periode ini, mamalia yang ada
boleh jadi berukuran kecil menyerupai tupai.
Pada masa 180 juta tahun
lalu, Pangea pecah menjadi Laurasia dan Gondwana. Batas antara dinosaurus avian
dan non-avian tidak jelas, namun Archaeopteryx dianggap sebagai salah satu
burung pertama di dunia, hidup sekitar 150 juta tahun lalu. Bukti keberadaan
angiosperma berbunga tertua di dunia berasal dari periode Kapur, sekitar 20
juta tahun kemudian (132 juta tahun lalu). 66 juta tahun lalu, sebuah asteroid
berukuran 10-kilometer (6.2 mil) menumbuk Bumi, tepatnya di pesisir semenanjung
Yucatán, lokasi kawah Chicxulub yang dikenal saat ini. Tumbukan tersebut
menyebabkan materi dan uap air terhempas ke udara sehingga menutupi cahaya
matahari, menghambat fotosintesis. Sebagian besar hewan raksasa, termasuk
dinosaurus non-avian, akhirnya binasa, menandai akhir periode Kapur dan era
Mesozoikum
d.
Dinosaurus
Dinosaurus adalah kelompok hewan purbakala dari klad
Dinosauria. Dinosaurus pertama kali muncul pada periode Trias, sekitar 230 juta
tahun yang lalu, dan merupakan vertebrata dominan selama 135 juta tahun, yang
dimulai sejak periode Jura (sekitar 201 juta tahun yang lalu) hingga
berakhirnya periode Kapur (60 juta tahun yang lalu), dan kemudian musnah akibat
peristiwa kepunahan Kapur-Paleogen sebelum Era Mesozoikum. Studi terhadap fosil
dinosaurus menunjukkan bahwa spesies burung berevolusi dari dinosaurus
theropoda selama periode Jura, dan akibatnya, ribuan jenis burung yang hidup
sekarang telah diklasifikasikan sebagai sub-kelompok dinosaurus oleh para
paleontolog. Beberapa burung yang selamat dari kepunahan 66 juta tahun yang
lalu beserta keturunannya melanjutkan keberlangsungan hidup dinosaurus sampai
sekarang.
Dinosaurus bisa digolongkan ke dalam beragam kelompok
hewan dari sudut pandang taksonomi, morfologi, dan ekologi. Lebih dari 9.000
spesies burung adalah jenis dinosaurus vertebrata yang paling beragam, selain
perciform ikan. Dengan menggunakan bukti fosil, para paleontolog telah
mengidentifikasi lebih dari 5.000 genera dinosaurus yang berbeda, dan lebih
dari 1.000 spesies yang tidak sama dengan dinosaurus non-unggas. Jenis
dinosaurus di setiap benua bisa ditentukan melalui spesies yang masih hidup
ataupun melalui sisa-sisa fosil. Kebanyakan di antaranya adalah herbivora,
sedangkan yang selebihnya adalah karnivora. Sebagian besar keturunan dinosaurus
yang masih hidup adalah bipedal (berkaki dua), namun kebanyakan jenis
dinosaurus yang telah punah adalah spesies quadrupedal (berkaki empat).
Struktur tampilan yang rumit seperti tanduk atau jambul umumnya dimiliki oleh
semua kelompok dinosaurus, dan beberapa kelompok yang telah punah juga memiliki
struktur tulang yang khas seperti duri dan tulang punggung yang tajam.
Penelitian menunjukkan bahwa bertelur dan membangun sarang adalah karakteristik
lainnya yang dimiliki oleh semua dinosaurus. Meskipun spesies burung modern
pada umumnya berukuran kecil karena menyesuaikan dengan kemampuan terbang,
sebagian besar dinosaurus pra-sejarah berukuran besar yang terbesar adalah Amphicoelias
fragilimus dari sauropoda, dengan panjang 62 meter (203+ kaki) dan tinggi 29
meter (95+ kaki). Namun, anggapan bahwa dinosaurus non-unggas pada umumnya
berukuran raksasa adalah suatu kesalahpahaman; banyak juga dinosaurus yang
berukuran kecil, misalnya Xixianykus, yang panjangnya hanya 50 cm (20 inci).
Meskipun kata dinosaurus secara harfiah berarti
"kadal yang mengerikan", namun sebenarnya dinosaurus bukanlah spesies
kadal. Sebaliknya, dinosaurus tergolong dalam kelompok reptil yang terpisah.
Bukti menunjukkan bahwa dinosaurus yang telah punah sama sekali tidak
mencerminkan karakteristik tradisional reptil, misalnya bergerak melata dan
ektoterma. Selain itu, kebanyakan hewan pra-sejarah seperti mosasaurus,
ichthyosaurus, pterosaurus, plesiosaurus, dan Dimetrodon, dianggap sebagai
jenis dinosaurus, namun sebenarnya hewan-hewan ini bukanlah dinosaurus.
Sepanjang paruh pertama abad ke-20, sebelum burung diakui sebagai keturunan
dinosaurus, sebagian besar ilmuwan percaya bahwa dinosaurus adalah hewan yang
lamban dan berdarah dingin. Namun, penelitian yang dilakukan sejak 1970-an
menunjukkan bahwa dinosaurus adalah hewan yang aktif dengan sistem metabolisme
yang tinggi dan melakukan berbagai adaptasi dalam interaksi sosialnya.
Sejak fosil dinosaurus ditemukan pertama kali pada
awal abad ke-19, rangkaian kerangka dinosaurus telah menjadi atraksi utama di
berbagai museum di seluruh dunia, dan dinosaurus juga telah menjadi bagian yang
tak terpisahkan dari kebudayaan dunia. Ukurannya yang besar serta sifatnya yang
dianggap buas dan mengerikan telah menyebabkan munculnya buku-buku dan
film-film laris yang mengisahkan mengenai dinosaurus, misalnya Jurassic Park.
Tingginya antusiasme publik terhadap dinosaurus menyebabkan meningkatnya aliran
dana untuk membiayai penelitian dinosaurus, dan penemuan-penemuan terbaru
secara teratur selalu diliput oleh media.
e.
Kenozoikum
Masa kenozoikum ini berlangsung sejak 65 juta tahun
lalu - sekarang. Masa Kenozoikum merupkan masa perkembangan mamalia dan
tumbuhan berbiji modern. Masa ini dibagi dua yaitu Zaman Tersier dan Zaman
Kuarter. Pada zaman Tersier dan Kuarter ini pemunculan dan kepunahan hewan
serta tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan iklim global.
a) Zaman Tersier (65 juta-1,7 juta tahun lalu)
Zaman ini merupakan zaman perkembangan mamalia
dibelahan dunia yang lain, akan tetapi
tidak demikian halnya di Indonesia karena pada zaman ini sebagian kepulauan
Indonesia baru terbentuk. Oleh karena itu fosil-fosil yang dijumpai di
Indonesia sebagian besar merupakan fosil hewan laut terutama moluska dn
foraminifera. Zaman ini dibagi menjadi beberapa kala yaitu :
1. Kala Palosen (65 juta- 56,5 juta tahun lalu), kala
ini merupakan awal kemunculan hewan mamalia pemakan rumput, primata, burung dan
dicoaster. Kala ini ditandai oleh kegiatan magma yang sanagt intensif, susut
laut yang besar dan hujan meteorit.
2. Kala Eosen (56,5 juta-35,5 juta tahun lalu), pada
Kala Eosen ini mamalia mulai berkembang dengan baik, seperti kuda, binatang
pengerat (Rodent) dan nenek moyang hewan modern seperti unta, badak, termasuk
hiu raksasa (Basilosaurus) dan burung raksasa (Diatryma). Pecahnya Benua Pangea
ditandai oleh pergerakan lempeng yaitu benua afrika menabrak Benua Eropa
membentuk Alpen, India menabrak Asia membentuk Himalaya.
3. Kala Oligosen (35,5juta -23,5 juta tahun lalu),
pada kala ini mamalia semakin bertambah besar ukurannya. Mamalia modern
termasuk gajah pertama muncul. Nenek moyang kucing, Aanjing dan beruang mulai
berkembang. Kehidupan laut ditandai dengan munculnya hewan jenis baru seperti
kepiting, kerang dan siput. Iklim mendingin, hutan berkurang namun padang
rumput meluas disertai dengan pesatnya perkembangan hewan pemakan rumput.
4. Kala Miosen (23,5 juta-5,2 juta tahun lalu), kala
ini dicirikan oleh padang rumput semakin meluas, oleh karena ini mamalia
pemakan rumput berkembang semakin pesat. Kala ini dicirikan oleh munculnya
Homonoid (proconsul), lembu, domba dan monyet.
5. Kala Pliosen (5,2 juta-1,7 juta tahun lalu), pada
kala ini muncul hominid yang pertama. Fosil-fosil penciri Kala Pliosen yang
ditemukan di Indonesia secara adalah dari kelompok moluska dan foraminifera.
b) Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang)
Pada Zaman Kuarter dibelahan dunia dikenal sebagai
zaman perkembangan manusia, sedangkan di Indonesia disamping berkembangnya
mnusia berkembang juga mamalia. Zaman ini dibagi menjadi dua kala yaitu:
1. Kala Plistosen (1,7 juta tahun –10 ribu tahun
lalu), mamalia yang berkembang pada kala ini mempunyai ragam bentuk yang
spektakuler, seperti Mammoth, Mastodon, Smilodon (harimau bergigi pedang),
Megatherium (kukang tanah raksasa), Beruang Gua, dan lain sebagainya. Kala ini
merupakan zaman es terbesar karena ada lima kali pristiwa glasiasi.
2. Kala Holosen (10 ribu tahun lalu-sekarang), pada
kala ini manusia modern milai berkembang.
f. Vertebrata
Indonesia
Vertebrata Indonesia menampilkan koleksi fosil
vertebrata seperti gajah purba (Stegodon trigonocephalus, Sinomastodon
bumiayuensis), badak (Rhinoceros sondaicus), kuda nil (Hexaprotodon simplex),
kerbau purba (Bubalus palaeokerabau). Kura-kura raksasa Geochelone atlas,
sekarang Colossochelys atlas, hidup 2 juta tahun lalu tetapi halnya dengan
gajah dan kerbau purba, adalah bagian dari spesies yang sudah punah.
g.
Bandung
Sebelum Kabupaten Bandung berdiri, daerah Bandung
dikenal dengan sebutan "Tatar Ukur". Menurut naskah Sadjarah Bandung,
sebelum Kabupaten Bandung berdiri, Tatar Ukur adalah termasuk daerah Kerajaan
Timbanganten dengan ibukota Tegalluar. Kerajaan itu berada dibawah dominasi
Kerajaan Sunda-Pajajaran. Sejak pertengahan abad ke-15, Kerajaan Timbanganten
diperintah secara turun temurun oleh Prabu Pandaan Ukur, Dipati Agung, dan
Dipati Ukur.
Berdirinya Kabupaten Bandung, berarti di daerah
Bandung terjadi perubahan terutama dalam bidang pemerintahan. Daerah yang
semula merupakan bagian (bawahan) dari pemerintah kerajaan (Kerajaan
Sunda-Pajararan kemudian Sumedanglarang) dengan status yang tidak jelas,
berubah menjadi daerah dengan status administrative yang jelas, yaitu
Kabupaten. Setelah ketiga bupati tersebut dilantik di pusat pemerintahan
Mataram, mereka kembali ke daerah masing-masing. Sajarah Bandung (naskah)
menyebutkan bahwa Bupati Bandung Tumeggung Wiraangunangun beserta pengikutnya
dari Mataram kembali ke Tatar Ukur. Pertama kali mereka datang ke Timbanganten.
Di sana bupati Bandung mendapatkan 200 cacah. Selanjutnya Tumenggung
Wiraangunangun bersama rakyatnya membangun Krapyak, sebuah tempat yang terletak
di tepi Sungat Citarum dekat muara Sungai Cikapundung, (daerah pinggiran
Kabupaten Bandung bagian Selatan) sebagai ibukota Kabupaten. Sebagai daerah
pusat Kabupaten Bandung, Krapyak dan daerah sekitarnya disebut Bumi Tatar Ukur
Gede.
Kabupaten Bandung sebagai salah satu Kabupaten yang
dibentuk Pemerintah Kerajaan Mataram, dan berada di bawah pengaruh penguasa
kerajaan tersebut, maka sistem pemerintahan Kabupaten Bandung memiliki sistem
pemerintahan Mataram. Bupati memiliki berbagai jenis symbol kebesaran, pengawal
khusus dan prajurit bersenjata. Simbol dan atribut itu menambah besar dan kuatnya
kekuasaan serta pengaruh Bupati atas rakyatnya. Besarnya kekuasaan dan pengaruh
bupati, antara lain ditunjukkan oleh pemilikan hak-hak istimewa yang biasa
dmiliki oleh raja. Hak-hak dimaksud adalah hak mewariskan jabatan, hak memungut
pajak dalam bentuk uang dan barang, hak memperoleh tenaga kerja (ngawula), hak
berburu dan menangkap ikan dan hak mengadili.
Kabupaten Bandung berada dibawah pengaruh Mataram
sampai akhir tahun 1677. Kemudian Kabupaten Bandung jatuh ketangan Kompeni. Hal
itu terjadi akibat perjanjian Mataram - Kompeni (perjanjian pertama) tanggal
19-20 Oktober 1677. Di bawah kekuasaan Kompeni (1677-1799), Bupati Bandung dan
Bupati lainnya di Priangan tetap berkedudukan sebagai penguasa tertinggi di
Kabupaten, tanpa ikatan birokrasi dengan Kompeni.Sistem pemerintahan Kabupaten
pada dasarnya tidak mengalami perubahan, karena Kompeni hanya menuntut agar
bupati mengakui kekuasaan Kompeni, dengan jaminan menjual hasil-hasil bumi
tertentu kepada VOC. Dalam hal ini bupati tidak boleh mengadakan hubungan
politik dan dagang dengan pihak lain. Satu hal yang berubah adalah jabatan
bupati wedana dihilangkan. Sebagai gantinya, Kompeni mengangkat Pangeran Aria
Cirebon sebagai pengawas (opzigter) daerah Cirebon - Priangan (Cheribonsche
Preangerlandan).
Hingga berakhirnya kekuasaan Kompeni - VOC akhir tahun
1779, Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak. Selama itu Kabupaten Bandung
diperintah secara turun temurun oleh enam orang bupati. Tumenggung
Wiraangunangun (merupakan bupati pertama) angkatan Mataram yang memerintah
sampai tahun 1681. Lima bupati lainnya adalah bupati angkatan Kompeni yakni
Tumenggung Ardikusumah yang memerintah tahun 1681-1704, Tumenggung Anggadireja
I (1704-1747), Tumenggung Anggadireja II (1747-1763), R. Anggadireja III dengan
gelar R.A. Wiranatakusumah I (1763-1794) dan R.A. Wiranatakusumah II yang
memerintah dari tahun 1794 hingga tahun 1829. Pada masa pemerintahan Bupati
R.A. Wiranatakusumah II, ibukota Kabupaten Bandung dipindahkan dari Karapyak ke
Kota Bandung.
h.
Manusia Purba
a) Zaman Paleolitikum
Zaman Palaeolitikum artinya zaman batu tua. Zaman ini
ditandai dengan penggunaan perkakas yang bentuknya sangat sederhana dan
primitif. Ciri-ciri kehidupan manusia pada zaman ini, yaitu hidup berkelompok;
tinggal di sekitar aliran sungai, gua, atau di atas pohon; dan mengandalkan
makanan dari alam dengan cara mengumpulkan (food gathering) serta berburu. Maka
dari itu, manusia purba selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang
lain (nomaden).
Di Indonesia, manusia purba yang hidup pada masa ini
adalah manusia setengah kera yang disebut Pithecanthropus erectus,
Pithecanthropus robustus, Meganthropus palaeojavanicus. Juga selanjutnya hidup
beberapa jenis homo (manusia), di antaranya Homo soloensis dan Homo wajakensis.
b) Zaman Mezolitikum
Zaman Mezolitikum artinya zaman batu madya (mezo) atau
pertengahan. Zaman ini disebut pula zaman ”mengumpulkan makanan (food
gathering) tingkat lanjut”, yang dimulai pada akhir zaman es, sekitar 10.000
tahun yang lampau. Para ahli memperkirakan manusia yang hidup pada zaman ini
adalah bangsa Melanesoide yang merupakan nenek moyang orang Papua, Semang,
Aeta, Sakai, dan Aborigin. Sama dengan zaman Palaeolitikum, manusia zaman
Mezolitikum mendapatkan makanan dengan cara berburu dan menangkap ikan. Mereka
tinggal di gua-gua di bawah bukit karang (abris souche roche), tepi pantai, dan
ceruk pegunungan. Gua abris souche roche menyerupai ceruk untuk dapat
melindungi diri dari panas dan hujan.
Selain itu, hasil peninggalannya ditemukan di tempat
sampah berupa dapur kulit kerang dan siput setinggi 7 meter di sepanjang pantai
timur Sumatera yang disebut kjokkenmoddinger. Peralatan yang ditemukan di
tempat itu adalah kapak genggam Sumatera, pabble culture, dan alat berburu dari
tulang hewan.
c) Zaman Neolitikum
Zaman Neolitikum artinya zaman batu muda. Di
Indonesia, zaman Neolitikum dimulai sekitar 1.500 SM. Cara hidup untuk memenuhi
kebutuhannya telah mengalami perubahan pesat, dari cara food gathering menjadi
food producting, yaitu dengan cara bercocok tanam dan memelihara ternak. Pada
masa itu manusia sudah mulai menetap di rumah panggung untuk menghindari bahaya
binatang buas.
Pada zaman ini, manusia purba Indonesia telah mengenal
dua jenis peralatan, yakni beliung persegi dan kapak lonjong. Beliung persegi
menyebar di Indonesia bagian Barat, diperkirakan budaya ini disebarkan dari
Yunan di Cina Selatan yang berimigrasi ke Laos dan selanjutnya ke Kepulauan
Indonesia. Kapak lonjong tersebar di Indonesia bagian timur yang didatangkan
dari Jepang, kemudian menyebar ke Taiwan, Filipina, Sulawesi Utara, Maluku,
Irian dan kepulauan Melanesia. Contoh dari kapak persegi adalah yang ditemukan
di Bengkulu, terbuat dari batu kalsedon; berukuran 11,7×3,9 cm, dan digunakan
sebagai benda pelengkap upacara atau bekal kubur. Sedangkan kapak lonjong yang
ditemukan di Klungkung, Bali, terbuat dari batu agats; berukuran 5,5×2,5 cm;
dan digunakan dalam upacara-upacara terhadap roh leluhur. Selain itu ditemukan
pula sebuah kendi yang dibuat dari tanah liat; berukuran 29,5×19,5 cm; berasal
dari Sumba, Nusa Tenggara Timur. Kendi ini digunakan sebagai bekal kubur.
d) Zaman Megalitikum
Zaman Megalitikum artinya zaman batu besar. Pada zaman
ini manusia sudah mengenal kepercayaan animisme dan dinamisme. Animisme
merupakan kepercayaan terhadap roh nenek moyang (leluhur) yang mendiami
benda-benda, seperti pohon, batu, sungai, gunung, senjata tajam. Sedangkan
dinamisme adalah bentuk kepercayaan bahwa segala sesuatu memiliki kekuatan atau
tenaga gaib yang dapat memengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam
kehidupan manusia. Dari hasil peninggalannya, diperkirakan manusia pada Zaman
Megalitikum ini sudah mengenal bentuk kepercayaan rohaniah, yaitu dengan cara
memperlakukan orang yang meninggal dengan diperlakukan secara baik sebagai bentuk
penghormatan.
Adanya kepercayaan manusia purba terhadap kekuatan
alam dan makhluk halus dapat dilihat dari penemuan bangunan-bangunan
kepercayaan primitif. Peninggalan yang bersifat rohaniah pada era Megalitikum
ini ditemukan di Nias, Sumba, Flores, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara dan
Kalimantan, dalam bentuk menhir, dolmen, sarkofagus, kuburan batu, punden
berundakundak, serta arca. Menhir adalah tugu batu sebagai tempat pemujaan;
dolmen adalah meja batu untuk menaruh sesaji; sarkopagus adalah bangunan
berbentuk lesung yang menyerupai peti mati; kuburan batu adalah lempeng batu
yang disusun untuk mengubur mayat; punden berundak adalah bangunan
bertingkat-tingkat sebagai tempat pemujaan; sedangkan arca adalah perwujudan
dari subjek pemujaan yang menyerupai manusia atau hewan.
e) Zaman Perunggu
Manusia purba Indonesia hanya mengalami Zaman Perunggu
tanpa melalui zaman tembaga. Kebudayaan Zaman Perunggu merupakan hasil
asimilasi dari antara masyarakat asli Indonesia (Proto Melayu) dengan bangsa Mongoloid
yang membentuk ras Deutero Melayu (Melayu Muda). Disebut zaman perunggu karena
pada masa ini manusianya telah memiliki kepandaian dalam melebur perunggu. Di
kawasan Asia Tenggara, penggunaan logam dimulai sekitar tahun 3000-2000 SM.
Masa penggunaan logam, perunggu, maupun besi dalam kehidupan manusia purba di
Indonesia disebut masa Perundagian. Alat-alat besi yang banyak ditemukan di
Indonesia berupa alat-alat keperluan sehari-hari, seperti pisau, sabit, mata
kapak, pedang, dan mata tombak.
Pembuatan alat-alat besi memerlukan teknik dan
keterampilan khusus yang hanya mungkin dimiliki oleh sebagian anggota
masyarakat, yakni golongan undagi. Di luar Indonesia, berdasarkan bukti-bukti
arkeologis, sebelum manusia menggunakan logam besi mereka telah mengenal logam
tembaga dan perunggu terlebih dahulu. Mengolah bijih menjadi logam lebih mudah
untuk tembaga daripada besi.
3.
Geologi Indonesia
a.
Asal Mula Bumi
a. Asal Mula Bumi
Bumi kita terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu
bersamaan dengan terbentuknya satu sistem tata surya yang dinamakan keluarga
matahari. Satu teori yang dinamakan "Teori Kabut (Nebula) menceritakan
kejadian tersebut dalam 3 (tiga ) tahap :
1. Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk
gas, kabut yang begitu pekat dan besar.
2. Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat,
dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari.
Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih
kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi
matahari.
3. Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus
melakukan gerakan secara teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang
tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari
Asteroid adalah salah satu anggota keluarga matahari,
apabila bergerak terlalu dekat dengan bumi, gravitasi bumi akan menarik
asteroid tersebut ke atmosfir bumi, bergesekan dan terbakar. Bagian yang tidak
habis terbakar jatuh di bumi disebut meteorit.
b.
Tektonik Indonesia
Kepulauan Indonesia adalah salah
satu wilayah yang memiliki kondisi geologi yang menarik.Menarik karena gugusan
kepulauannya dibentuk oleh tumbukan lempeng-lempeng tektonik besar. Tumbukan
Lempeng Eurasia dan Lempeng India-Australia mempengaruhi Indonesia bagian
barat, sedangkan pada Indonesia bagian timur, dua lempeng tektonik ini ditubruk
lagi oleh Lempeng Samudra Pasifik dari arah timur. Kondisi ini tentunya
berimplikasi banyak terhadap kehidupan yang berlangsung di atasnya hingga saat
ini.
c.
Sumatra
Sumatera atau Sumatra adalah pulau keenam terbesar di
dunia yang terletak di Indonesia, dengan luas 443.065,8 km2.Penduduk pulau ini
sekitar 52.210.926 (sensus 2010). Pulau ini dikenal pula dengan nama lain yaitu
Pulau Percha, Andalas, atau Suwarnadwipa (bahasa Sanskerta, berarti "pulau
emas"). Kemudian pada Prasasti Padang Roco tahun 1286 dipahatkan
swarnnabhūmi (bahasa Sanskerta, berarti "tanah emas") dan bhūmi
mālayu ("Tanah Melayu") untuk menyebut pulau ini. Selanjutnya dalam
naskah Negarakertagama dari abad ke-14 juga kembali menyebut "Bumi
Malayu" (Melayu) untuk pulau ini
d.
Kalimantan
Kalimantan adalah sebuah wilayah di Pulau Kalimantan
dibawah administrasi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, wilayah
Kalimantan terletak di selatan pulau Kalimantan (yang juga disebut sebagai Borneo).
Wilayah Kalimantan berbatasan dengan Sabah dan Sarawak di bagian utara,
sedangkan di bagian timur berbatasan dengan Selat Karimata, di bagian selatan
berbatasan dengan Laut Jawa, dan di sebelah timur berbatasan dengan Selat
Makassar, dan Laut Sulawesi.
e.
Jawa dan Nusa Tenggara
Ø Jawa
Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia dengan penduduk
136 juta, pulau ini merupakan pulau berpenduduk terbanyak di dunia dan
merupakan salah satu wilayah berpenduduk terpadat di dunia. Pulau ini dihuni
oleh 60% penduduk Indonesia. Ibu kota Indonesia, Jakarta, terletak di Jawa
bagian barat. Banyak sejarah Indonesia berlangsung di pulau ini.Jawa dahulu
merupakan pusat dari beberapa kerajaan Hindu-Buddha, kesultanan Islam,
pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, serta pusat pergerakan kemerdekaan
Indonesia.Pulau ini berdampak sangat besar terhadap kehidupan sosial, politik,
dan ekonomi Indonesia.
Jawa adalah pulau yang sebagian besar terbentuk dari
aktivitas vulkanik, merupakan pulau ketiga belas terbesar di dunia, dan
terbesar kelima di Indonesia.Deretan gunung-gunung berapi membentuk jajaran
yang terbentang dari timur hingga barat pulau ini.Terdapat tiga bahasa utama di
pulau ini, namun mayoritas penduduk menggunakan bahasa Jawa.Bahasa Jawa
merupakan bahasa ibu dari 60 juta penduduk Indonesia, dan sebagian besar
penuturnya berdiam di pulau Jawa.Sebagian besar penduduk adalah bilingual, yang
berbahasa Indonesia baik sebagai bahasa pertama maupun kedua.Sebagian besar
penduduk Jawa adalah Muslim, namun terdapat beragam aliran kepercayaan, agama,
kelompok etnis, serta budaya di pulau ini.
Pulau ini secara administratif terbagi menjadi empat
provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten; serta dua
wilayah khusus, yaitu DKI Jakarta dan DI Yogyakarta
Ø Nusa Tenggara
Kepulauan Nusa Tenggara atau Kepulauan Sunda Kecil
(sekarang kadangkala digunakan dalam peta-peta geografis dunia), adalah gugusan
pulau-pulau di sebelah timur Pulau Jawa, dari Pulau Bali di sebelah barat,
hingga Pulau Timor di sebelah timur. Kepulauan Barat Daya dan Kepulauan
Tanimbar yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Maluku secara geologis
juga termasuk dalam kepulauan Nusa Tenggara.
Secara administratif, Kepulauan Nusa Tenggara termasuk
wilayah negara Indonesia, kecuali bagian timur Pulau Timor termasuk wilayah
negara Timor Leste.Di awal kemerdekaan Indonesia, kepulauan ini merupakan
wilayah Provinsi Sunda Kecil yang beribukota di kota Singaraja, kini terdiri
atas 3 provinsi (berturut-turut dari barat): Bali, Nusa Tenggara Barat, dan
Nusa Tenggara Timur.
f.
Sulawesi
Sulawesi atau Pulau Sulawesi (atau sebutan lama dalam
bahasa Inggris: Celebes) adalah sebuah pulau dalam wilayah Bendera Indonesia
Indonesia yang terletak di antara Pulau Kalimantan disebelah barat dan
Kepulauan Maluku disebelah timur. Dengan luas wilayah sebesar 174.600 km²,
Sulawesi merupakan pulau terbesar ke-11 di dunia. Di Indonesia hanya luas pulau
Sumatera, Kalimantan, dan pulau Papua sajalah yang lebih luas wilayahnya
daripada pulau Sulawesi, sementara dari segi populasi hanya pulau Jawa dan
Sumatera sajalah yang lebih besar populasinya daripada Sulawesi.
g.
Maluku
Kepulauan Maluku adalah sekelompok pulau di Indonesia
yang merupakan bagian dari Nusantara.Kepulauan Maluku terletak di lempeng
Australia.Ia berbatasan dengan Pulau Sulawesi di sebelah barat, Nugini di
timur, dan Timor di sebelah selatan, Palau di timur laut. Pada zaman dahulu,
bangsa Eropa menamakannya "Kepulauan rempah-rempah" — istilah ini
juga merujuk kepada Kepulauan Zanzibar.
Sejak 1950 - 1999, Kepulauan Maluku secara administratif
merupakan bagian dari Provinsi Maluku. Kabupaten Maluku Utara kemudian
ditetapkan sebagai Provinsi Maluku Utara.
h.
Papua
Pulau Papua atau Guinea Baru (Bahasa Inggris: New
Guinea) atau yang dulu disebut dengan Pulau Irian adalah pulau terbesar kedua (setelah
Tanah Hijau) di dunia yang terletak di sebelah utara Australia. Pulau ini
dibagi menjadi dua wilayah yang bagian baratnya dikuasai oleh Indonesia dan
bagian timurnya merupakan negara Papua Nugini.Di pulau yang bentuknya
menyerupai burung rajawali ini terletak gunung tertinggi di Indonesia, yaitu
Puncak Jaya (4.884 m).
i.
Dunia Batuan dan Mineral
Ø Batuan
Dari jenisnya batuan-batuan dapat digolongkan menjadi
3 jenis golongan. Mereka adalah : batuan beku (igneous rocks), batuan sediment
(sedimentary rocks), dan batuan metamorfosa/malihan (metamorphic rocks).
Batuan-batuan tersebut berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda pula proses
terbentuknya. Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang
terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari
magma.Batuan sediment atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang
terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan
dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan.Batuan
metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk akibat proses
perubahan temperature dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya.
Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan
berubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur
dan struktur yang baru pula.
Ø Mineral
Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen,
non-organik, yang memiliki bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara
alami. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga
struktur mineral.Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam
sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang
diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk).Ilmu yang mempelajari
mineral disebut mineralogi.
j.
Survey Geologi
Survei geologi adalah penyelidikan secara sistematis
dan rinci atas struktur fisik batuan yang membentuk lapisan paling atas dari
kerak bumi.Dilakukan pemetaan lapangan sebagai alat menentukan lokasi macam-macam
formasi secara tepat.Batuan-batuan dikumpulkan dari masing-masing bagian
lapangan yang dipetakan dan diselidiki, untuk menentukan umur, urutan
kronologis batuan sedimen, demi mengetahui posisi struktur yang mengandung
minyak.Geolog minyak menggolongkan akumulasi hidrokarbon dalam tiga macam
struktur jebakan yang disebut jebakan antiklinal, jebakan patahan, dan jebakan
stratigrafik. Penyelidikan ini merupakan tahap pendahuluan dalam proses
pencarian minyak, dan satu-satunya cara yang praktis selain pemboran untuk
menentukan bentuk dan luas struktur bawah permukaan yang mungkin mengandung
hidrokarbon.
k.
Gunung Api Indonesia
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah
istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas
(batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km
di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil
akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai
untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud
volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang
mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat
di daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug Kuwu.
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi
gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di
sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api
Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
4.
Geologi Untuk Kehidupan Manusia
a. Pertambangan mineral dan energy
Museum ini memiliki ratusan ribu koleksi batuan dan
mineral serta puluhan ribu koleksi
fosil. Sebagian besar koleksi tersebut disimpan di ruang dokumentasi dan
sebagian kecil dipamerkan di ruang peragaan yang terdiri dari Ruang Geologi
Indonesia. Ruang sejarah kehidupan serta ruang Geologi dan kehidupan manusia.
Saat ini museum sedang melaksanakan pengembangan Ruang Geologi dan Kehidupan
manusia.
b. Pemanfaaatan batuan dan mineral
5.
Eksplorasi dan Eksploitasi
Ø Eksplorasi
Eksplorasi adalah penyelidikan lapangan
untuk mengumpulkan data/informasi selengkap mungkin tentang keberadaan
sumberdaya alam di suatu tempat.
Ø Eksploitasi
Eksploitasi (bahasa Inggris:
exploitation) yang berarti politik pemanfaatan yang secara sewenang-wenang atau
terlalu berlebihan terhadap sesuatu subyek eksploitasi hanya untuk kepentingan
ekonomi semata-mata tanpa mempertimbangan rasa kepatutan, keadilan serta
kompensasikesejahteraan.
a.
Minelar dalam Kehidupan Sehari-hari
Ø Air tanah
Bagi penduduk di pedesaan air minum dapat diambil dari
air tanah yang diambil dari sumur atau sungai. Tetapi, perlu diwaspadai bila
sumber air tersebut berada di kawasan industri atau lokasi pembuangan sampah.
Sedangkan di kota-kota besar, misalnya Jakarta, air tanah tidak lagi layak
untuk dikonsumsi, karena banyak mengandung bakteri Eschericia coli (E-coli),
kandungan besi (Fe) dan Mangan (Mn) serta kadar keasaman (pH) yang melebihi
kriteria air minum sehat. Ini disebabkan karena banyaknya polutan yang
dihasilkan manusia sehingga merusak air tanah.
Ø Air PAM.
Untuk dapat menghasilkan air yang baik, Perusahaan Air
Minum (PAM) sebenarnya memiliki teknologi yang sesuai dengan pengolahan air
minum, tetapi ini juga dipengaruhi oleh kualitas dari air yang dijadikan
sebagai bahan baku apakah air tersebut tercemar atau tidak.
Ø Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
Adalah air yang diolah dengan teknologi khusus seperti
teknologi sterilisasi kemudian dikemas dalam botol plastik atau wadah lainnya.
Izin untuk perusahaan ini biasanya baru akan dikeluarkan bila hasil uji
laboratorium baik. Agar mendapat air minum yang baik, perusahaan perlu selalu
melakukan kontrol terhadap hasil air minum dan merawat peralatan produksinya
dengan baik.
Ø Air Mineral
Adalah air yang diperoleh dari sumbernya, umumnya dari
pegunungan dan langsung dikemas sehingga terdapat mineral di dalamnya dengan
kadar tertentu yang diperbolehkan.
Ø Air heksagonal
Air jenis ini memiliki rangkaian molekul yang
terstruktur, berbentuk segi enam sehingga disebut heksagonal. Air jenis ini
lebih mudah diserap tubuh, lebih cepat menghantar nutrisi untuk seluruh tubuh,
membuang racun sisa metabolisme, serta akan mengoptimalkan metabolisme tubuh.
b.
Bahan galian komoditas Nasional
Ø Bahan Galian Aneka Industri
Adalah kelompok komoditas mineral bukan logam dan
batuan yang terdiri atas batugamping, dolomit, fosfat, kalsit, zeolit, gipsum,
bentonit, diatomea, barit, oker, yarosit, belerang, asbes talk, mika, dan
yodium. Bahan galian aneka industri ini dipakai terutama sebagai bahan mentah
dalam industri pupuk, kertas, plastik, cat, peternakan, pertanian, kosmetik,
farmasi, dan kimia.
Ø Bahan Galian Keramik
Adalah kelompok komoditas mineral bukan logam dan
batuan yang terdiri dari lempung, toseki, felspar, kaolin, ballclay, bondclay,
pasirkuarsa, batu pasirkuarsa, perlit, batuan kalium-natrium, trakhit, magnesit
dan kuarsit. Bahan ini dipakai terutama sebagai bahan mentah dalam industri
keramik, refraktori, dan gelas.
Ø Bahan Galian Bangunan/Konstruksi
Adalah kelompok batuan yang terdiri dari: andesit,
batugamping, sirtus, tras, onik, marmer, diorit, granit, batuapung, obsidian,
dan basal,. Bahan ini dipakai terutama sebagai bahan mentah dalam industri
bahan bangunan/konstruksi dan ornamen.
Ø Bahan Galian Batumulia dan Batuhias
Adalah kelompok komoditas mineral dan batuan yang
terdiri dari oniks, kalsedon, rijang, kristal, kuarsa, opal, jasper, krisopras,
kayu terkersikkan, kokal terkersikkan, garnet, jade, agat, intan, zirkon, dan
topas. Bahan ini dipakai terutama dalam industri perhiasan dan kerajinan.
Secara
individual, kegunaan beberapa bahan galian industri yang umum di jumpai di
alam, seperti pasir batu (sirtu), pasir kuarsa, batu camping, dan lain-lainnya
akan diuraikan lebih rinci dalam lampiran A.
c.
Gempa bumi dan gerakan tanah
Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Gerakan Tanah mempunyai
tugas penyiapanpenyusunan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur, kriteria,
rencana,pelaporan, peringatan dini potensi gerakan tanah, rekomendasi teknis
mitigasigempa bumi, tsunami, gerakan tanah dan pelaksanaan pemantauan
gerakantanah, penelitian, penyelidikan, perekayasaan mitigasi gempa bumi,
tsunamidan gerakan tanah.Pasal
Ø Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Gerakan Tanah
menyelenggarakan fungsi:
1) penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, norma,
standar, prosedur,kriteria, rencana, pelaporan, rekomendasi teknis dan
pelaksanaan penelitian, penyelidikan, perekayasaan mitigasi gempa bumi dan
tsunami.
2) penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis, norma,
standar, prosedur,kriteria, rencana, pelaporan, peringatan dini potensi gerakan
tanah,rekomendasi teknis dan pelaksanaan pemantauan, penelitian, penyelidikan,
perekayasaan mitigasi gerakan tanah.
Ø Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Gerakan Tanah terdiri
atas:
1) Subbidang Mitigasi Gempa Bumi
2) Subbidang Mitigasi Gerakan Tanah.
d.
Bahan dan manfaat gunung api
Ø Dampak positif atau menfaat dari gunung berapi adalah
:
1. Gunung api mengeluarkan abu vulkanis yang dapat
menyuburkan tanah
2. Material gunung
api berupa batu, kerikil, dan pasir dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan.
3. Magma yang
telah membeku di permukaan bumi menyimpan bermacam material logam atau bahan
tambang, seperti emas dan perak.
4. Kawasan gunung
api bisa di manfaatkan untuk lahan hutan, perkebunan dan pariwisata.
Ø Adapun dampak negative atau kerugian yang disebabkan
oleg gunung api adalah :
1. Larva pijar
yang bercampur air pada kawah gunning api membentuk lahar panas yang dapat
meluncur menuruni lereng menghancurkan apaapun tak terkecuali daerah pemukiman.
2. Larva dingin
berupa aliran batu, kerikil, dan pasir bertumpuk – tumpuk dipuncak gunung, pada
saat tertentu akan meluncur menuruni daerah yang dilalui dan menghancurkan
apapun yang ada.
3. Apabila gunung
berapi dibawah permukaan laut meletus, biasannya diikuti gelombang tsunami.
4. Abu vulkanis
yang membumbung tinggi keudara atau yang sering disebut wedos gembel dapat
mengganggu jalur penerbangan.
e.
Air dan lingkungan
Sumber daya air merupakan sumber daya yang sangat
vital bagi kehidupan manusia. Banyak kegiatan yang dilakukan manusia yang
sangat bergantung dengan ketersediaannya. Namun, dengan semakin bertambahnya
penduduk, tekanan terhadap kualitas dan kuantitas sumber daya air semakin
meningkat dan berubah menjadi masalah lingkungan. Meskipun penting dan menjadi
langka, pada kenyataannya sumber daya air tidak dikelola dengan baik.
Sedangkan Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi
fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya,
mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam
lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan
bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan terdiri dari
komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa
seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen
biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan
mikro-organisme (virus dan bakteri). Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah
ilmu lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu biologi.
BAB
III
TAMAN PINTAR JOGJAKARTA
Selama di Jogja salah satu tempat
yang kita kunjungi adalah Taman Pintar Jogjakarta, dan kami mendapat berbagai
pengetahuan.
1.
Gedung Oval
a
Lantai 1
Zona pengenalan lingkungan dan
eksibisi ilmu pengetahuan, terdiri dari:
1.
Aquarium air tawar
Aquarium
air tawar adalah zona pertama digedung oval. Aquarium dibangun berbentuk
setengah lingkaran sehingga pengunjung taman pintar dapat berjalan dilorong
aquariumdan merasakan sensasi khusus karena dikelilingi oleh ikan-ikan air
tawar baik disamping maupun diatasnya. Jenis-jenis ikan air tawar yang
ditampilkan antara lain Nila, Patin Hitam, Patin Putih, Koi, Silver Dollar dan
Lele.
2.
Dome area
Pada kawasan ini ditampilkan replika
alam semesta dengan bintang-bintang dilangit dan benda-benda angkasa lain
seperti planet dan matahari. Beberapa foto para ilmuan ditampilkan dalam ukuran
besar dengan sistem pencahayaan khusus disepanjang dinding. Dome menambah
keindahan dan kekayaan ilmu pengetahuan yang dapat diakses oleh pengunjung
taman pintar. Beberapa tokoh ilmuan dunia yang ditampilkan antara lain Sir
Issac Newton, Albert Einstein, Stephen William, Hawking, dan lain-lain.
3.
Kehidupan prasejarah
Prasejarah atau nirleka (nir: tidak
ada, leka: tulisan) adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di
mana catatan sejarah yang tertulis belum tersedia. Zaman prasejarah dapat
dikatakan bermula pada saat terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan
untuk mengacu kepada masa di mana terdapat kehidupan di muka Bumi dimana
manusia mulai hidup.
Batas antara zaman prasejarah dengan
zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian
bahwa prasejarah adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah
adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman prasejarah atau
dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung
dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir sekitar
tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga pada saat itu,
bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Zaman prasejarah di Indonesia
diperkirakan berakhir pada masa berdirinya Kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5;
dibuktikan dengan adanya prasasti yang berbentuk yupa yang ditemukan di
tepiSungai Mahakam, Kalimantan Timur baru memasuki era sejarah.
4.
Titian Sains
yang memperkenalkan pembelajaran
dengan metode ilmiah. Wahana ini memiliki dua bagian untuk anak-anak yang
berminat pada penelitian, yaitu anjungan duga-duga yang memaparkan urutan
langkah-langah dalam metode penelitian dan anjungan penggalian fosil yang
merupakan contoh konkret dari langkah-langkah penelitian tersebut.
b
Lantai 2
Zona pemaparan sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi,
terdiri dari:
1.
ICT tata surya
ICT Melihat
tata surya merupakan program
yang didesain agar pengunjung dapat
melihat seluruh planet di tata
surya. Pengetahuan ini
memanfaatkan kemampuan satelit
untuk menampilkan gambar
suatu lokasi di
bumi. Pengunjung dapat bereksperimen
untuk mencari satu
titik lokasi yang diinginkan pada berbagai
skala dan memberikan
titel informasi pada titik tersebut.
2.
Ilmu bumi
Bidang-bidang ilmu
kebumian seperti geologi, geofisika, meteorologi dan osenografi mepelajari bumi
untuk dapat memehami fenomena-fenomena yang tentunya bermanfaat untuk berbagai
hal yang menyangkut kehidupan manusia termasuk memberi gambaran tentang
sumberdaya yang terkandung di dalam bumi tersebut. Bidang-bidang ini memiliki
kandungan sains yang besar namun tidak lepas dari kandungan terapannya.
3.
Bencana alam
Bencana alam adalah suatu
peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia. Peristiwa
alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, tanah
longsor, badai salju, kekeringan, hujan es, gelombang panas, hurikan, badai
tropis, taifun, tornado,kebakaran liar dan wabah penyakit.] Beberapa bencana
alam terjadi tidak secara alami. Contohnya adalah kelaparan, yaitu kekurangan
bahanpangan dalam jumlah besar yang disebabkan oleh kombinasi faktor manusia
dan alam. Dua jenis bencana alam yang diakibatkan dari luar angkasajarang
mempengaruhi manusia, seperti asteroid dan badai matahari.
4.
Teknologi konstruksi
Teknik konstruksi adalah
sebuah disiplin profesional yang menangani perancangan, perencanaan,
konstruksi, dan manajemen infrastruktur seperti jalan bebas hambatan, jembatan,
bandar udara, rel, bangunan, bendungan, dan sarana lainnya. Insinyur konstruksi
bersifat unik karena merupakan gabungan antara insinyur sipil dan manajer
konstruksi. Insinyur konstruksi mempelajari aspek perancangan sebagaimana
insinyur sipil dan fungsi manajemen situs konstruksi sebagaimana manajer
konstruksi.
5.
Kluster listrik
Kluster Listrik merupakan
paket alat peraga listrik yang terdiri dari : Halilintar (yang berfungsi untuk
menjelaskan kepada anak-anak tentang proses terjadinya halilintar); Bola
Listrik (berfungsi untuk menjelaskan pola kilatan bunga api listrik akibat
proses ionisasi); Generator Pedal (berfungsi untuk menjelaskan prinsip kerja
generator yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik); dan Generator Van
de Graff (berfungsi untuk menjelaskan timbulnya listrik statis).
6.
Teknologi mesin dan energy
Teknik mesin atau Teknik
mekanik adalah ilmu teknik mengenai aplikasi dari prinsip fisika untuk
analisis, desain, manufaktur dan pemeliharaan sebuah sistem mekanik. Ilmu ini
membutuhkan pengertian mendalam atas konsep utama dari cabang ilmu
mekanika,kinematika, teknik material, termodinamika dan energi
7.
Teknologi komunikasi
Di zona Teknologi
Komunikasi pengunjung dapat belajar bagaimana teknik pengiriman pesan dari
suatu tempat ke tempat lain menggunakan sinyal atau kode tertentu. Pembelajaran
teknologi telekomunikasi dikemas melalui contoh perkembangan alat komunikasi
dari yang bersifat manual hingga digital(BTS). Selain itu ditampilkan pula
maket dan ICT yang mampu meningkatkan pengetahuan tentang proses terjadinya
komunikasi. Kegiatan interaktif berkomunikasi dapat dilakukan dengan mencoba
alat peraga berupa replika smartphone dalam ukuran besar dan dapat digunakan
untuk mencoba berkomunikasi dengan berbagai media seperti TELEPON, SMS,
E-MAIL maupun MMS.
8.
Komputer
Komputer adalah alat yang
dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata
computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya
melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti
kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya,
pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika,
tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan
matematika.
1.
Gedung kotak
Merupakan gedung yang terdiri dari 3
lantai. Lantai pertama; ruang pameran, ruang audiovisual, radio anak Jogja,
food court, dan souvenier counter. Lantai kedua; zona materi dasar dan
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, terdiri dari Indonesiaku, jembatan
sains, teknologi populer, teknologi canggih, dan perpustakaan. Lantai ketiga;
terdiri dari laboratorium sains, animasi dan televisi, serta kelas latihan.
a.
Lantai 1
Zona sarana pelengkap Taman Pintar, terdiri dari:
1.
Exhibition Hall
Dapat digunakan untuk
event dan pameran sekolah atau instansi ruang
2.
Ruang Audio Visual
Ruang pertemuan dengan
kapasitas 40 orang
3.
Food Court
Food Court merupakan
salah satu fasilitas publik berupa tempat makan, yang memiliki berbagai variasi
pilihan tempat makan dan furniture memiliki peranan penting di dalamnya.
Sehingga furniture merupakan elemen interior yang memiliki peranan penting
dalam kegiatan makan dan minum. Furniture adalah sebuah bentuk desain yeng
memiliki prinsip dasar yang jelas, didasarkan pada konsep bentuk yang
disesuaikan dengan fungsi dan aktivitas pemakai. Kursi merupakan hal terpenting
ketika berada pada Food Court atau ketika berada di tempat makan.Karena kursi
sangat menunjang kenyamanan ketika bersantap selain dari pengaruh meja dan
lingkungan sekitarnya. Kursi juga yang menentukan orang akan berlama-lama duduk
pada suatu area atau tidak karena apabila desain kursi sangat nyaman maka akan
membuat pemakai merasa betah dan akibatnya akan berada disana dalam waktu yang
relatif lama, begitu juga sebaliknya.
4.
Souvenir Counter
Merupakan took atau kios
yang menjual beberapa souvenir dan dalam jumlah yag banyak.
b.
Lantai 2
Zona materi dasar
dan penerangna Ilmu Pengetahuan dan Teknology, terdiri dari:
1.
Zona pertamina
2.
Zona teknologi modern/canggih
3.
Zona fisika
Fisika ialah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
penemuan dan pemahaman mendasar hukum-hukum yang menggerakkan materi, energi,
ruang dan waktu.Fisika mencakup konstituen elementer alam semesta dan interaksi-interaksi
fundamental di dalamnya, sebagaimana analisa sistem-sistem yang paling dapat
dimengerti dalam artian prinsip-prinsip fundamental ini.Fisika adalah studi
mengenai dunia anorganik, fisik, sebagai lawan dari dunia organik seperti
biologi, fisiologi dan lain-lain.
4.
Zona kimia
Kimia merupakan sebuah bagian sains fisikal
mempelajari mengenai komposisi, karakteristik dan sifat sebuah materi.Sebagai
sebuah komponen dasar sebuah materi, atom adalah unit dasar kimia.Kimia
membahas mengenai atom dan bagaimana interaksi dengan lainnya, dengan fokus
pada karakteristik ikatan terbentuk di antaranya.
5.
Zona biologi
Biologi adalah ilmu alam berkaitan dengan studi
tentang hidup dan kehidupan organisme, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan,
asal, evolusi, distribusi, dan taksonomi. Subdisiplin biologi diakui
berdasarkan skala di mana organisme yang dipelajari dan metode yang digunakan
untuk belajar mereka: biokimia meneliti kimia dasar kehidupan, biologi
molekuler mempelajari interaksi kompleks dari sistem molekul biologis, biologi
seluler meneliti bangunan dasar blok semua kehidupan, sel, fisiologi meneliti
fungsi fisik dan kimia dari jaringan, organ, dan sistem organ dari suatu
organisme, dan ekologi meneliti bagaimana berbagai organisme berinteraksi dan bergaul
dengan lingkungan mereka.
6.
Zona matematika
Matematika merupakan suatu bahan kajian yang memiliki
objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran
suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima
sehingga keterkaitan antara konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan
jelas.
7.
Zona indonesiaku
Zona SNI yang diresmikan oleh Walikota Yogyakarta
bersama dengan Deputi Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi BSN. Zona SNI
menampilkan berbagai permainan interaktif untuk mengenalkan SNI sebagai
satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia kepada
masyarakat terutama anak-anak, melalui aktivitas-aktivitas yang berkaitan
dengan standardisasi ukuran baju, ukuran sepatu, uji helm dan ular tangga.
8.
Zona teknologi popular
9.
Perpustakaan
c.
Lantai 3
Terdiri dari:
1
Laboratorium sains
Laboratorium sains dapat diartikan secara luas maupun
sempit. DalamKamus Bahasa Indonesia, laboratorium adalah tempat mengadakan
percobaan (menyelidiki sesuatu yang berhubungan dengan fisika, kimia).
Katalaboratorium berasal dari kata laboratory, yang memiliki beberapa
pengertian yaitu:
Ø Tempat yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan
eksperimen didalam sains atau melakukan pengujian dan analisis.
Ø Bangunan atau ruang yang dilengkapi peralatan untuk
melangsungkan penelitian ilmiah ataupun praktek pembelajaran bidang sains.
Ø Tempat memproduksi bahan kimia atau obat.
Ø Tempat kerja untuk melangsungkan penelitian ilmiah.
Ø Ruang kerja seorang ilmuwan dan tempat menjalankan
eksperimen bidang studi sains (kimia, fisika, biologi)
2
Teater 4D
4D Film Film atau 4 - D adalah istilah pemasaran untuk
sistem hiburan menggabungkan presentasi film 3D dengan efek fisik yang terjadi
di teater di sinkronisasi dengan film .( Perhatikan bahwa film 4D tidak
benar-benar empat dimensi dalam arti geometris kata . ) Karena efek fisik bisa
mahal untuk menginstal , film 4D yang paling sering disajikan di bioskop yang
dibangun di tempat-tempat khusus seperti taman hiburan dan taman hiburan . Namun,
beberapa bioskop memiliki kemampuan untuk menyajikan versi 4D lebar -release
film 3D . Film-film Perjalanan ke Pusat Bumi ( 2008) , dan Avatar (2009) adalah
salah satu film yang telah menerima pengobatan 4D di bioskop tertentu .
3
Course Class
2.
Gedung Heritage
Zona Pendidikan Anak Usia Dini
3.
Play Ground
Zona penyambutan dan permainan serta sebagai ruang
public bagi pengunjung, terdiri dari:
1.
Air mineral
Yang bisa dipakai sebagai arena bermain anak-anak
secara gratis. Wahana air menari tersebut diresmikan oleh walikota Yogyakarta
Haryadi Sayuti dan Presiden Direktur Sarihusada, Boris Bourdin dengan tujuan
bisa menambah daya tarik bagi anak-anak pengunjung taman pintar dan memberikan
tampilan yang lebih segar di arena bermain air.
2.
Koridor air
Air yang meyembur dari masing-masing tiang tersebut
hingga membentuk koridor air. Diujung koridor ada sebuah gong bertuliskan “gong
perdamaian nusantara (sarana persaudaraan dan pemersatu bangsa)” disekeliling
gong tersebut terlihat logo semua Provinsi dan kabupaten yang ada di Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3.
Desaku permai
Seting esaku permai dibuat sedemikian rupa,jadi kita
seperti berada didesa beneran, ada rumah-rumah gubug seperti ditengah pematang
sawah, sapi dengan anak gembala, rumah dengan dinding anyaman bambu, kandang
sapi, bebek, petani yang sedang numbuk padi, masuk ke desaku permai membuat
kita ingin kembali menikmati permainan desa yang tenang, subur, dan bebas
polusi dengan penduduk yang ramah.
4.
Spectrum warna
Alat peraga yang berupa lempeng cakram dengan warna
MEJIKUHIBINIU yang merupakan aneka warna sinar matahari. Cakram tersebut jika
diputar sampai pada kecepaan tertentu akan berubah menjadi putih.
5.
Dinding berwarna
Di
sisi kanan terdapat Dinding Berdendang, berupa tabuhan-tabuhan yang menempel di
dinding untuk anak-anak.System katrol
6.
Jembatan goyang
Jembatan Goyang. Ada dua rumah panggung yang
dihubungkan dengan jembatan tali. Untuk mencapai rumah pertama, anak-anak harus
merambati anyaman tali seperti laba-laba. Setelah tiba di atas, mereka menyusuri
jembatan tali yang bergoyang-goyang, hingga sampai di rumah kedua
7.
Jungkat – jungkit
permainan jungkat-jungkit, dimana dua orang anak duduk
di ujung masing-masing, dengan as di tengahnya. Jika yang satu menaik, yang
lain menurun. Sedangkan putaran berupa lingkaran yang diputar dimana anak-anak
duduk di atasnya.
8.
Istana pasir
9.
Engklek
10.
Forum batu, dan lain-lain.
BAB V
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Perjalanan
Rihlah Ilmiah yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi dari perjalan Rihlah Ilmiah ini.
Kami banyak berharap para pembaca yang budiman sudi
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami agar menjadi perbaikan
baik bagi penulis dari kelompok kami maupun para pembaca sebagai referensi.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.
A.
Kesimpulan
1. Museum
Geologi
1. Sejarah Museum Geologi Bandung
Geologi bandung berkaitan erat
dengan sejarah penyelidikan geologi dan pertambangan di Indonesia yang telah dimulai
sejak abad ke 17. Untuk mewadahi
penyelidikan tersebut, pemerintah
belanda membentuk suatu badan yang bernama "Diens van het Mijnwezen"
padatahun 1850. Tahun 1922, lembaga ini berubah menjadi "Diens van het
Mijnbouw". Dalam perkembangannya,
lembaga tersebut memerlukan tempat menyimpan hasil analisis dan
penyelidikan. Maka, dibangunlah gedung
untuk lembaga tersebut yang terletak di Rembra dan Straat (sekarang Jalan
Diponegoro bandung).
Padapertengahantahun 1928,
gedunglembagainimulaidibangun, kemudian diresmikan pada tanggal 16 mei 1929.
Bangunan ini dirancang dengan gaya Art Deco olehIr. Menalda van Schouvbug,
seorang arsitek berkebangsaan Belanda. Bertepatan dengan pembukaan kongres -IV
ilmu Pengetahuan Pasifik yang di selenggarakan di Institut Teknologi Bandung.
Pembangunan gedung ini menelan biaya sekitar 400 Gulden dengan 300 orang
pekerja. Gedung ini pun di fungsikan sebagai perkantoran yang dilengkapi dengan
sarana laboratorium geolog idan museum untuk menyimpan dan memperagakan hasil
penelitian geologi dan kebumian. Gedung ini pun di beri nama "Geologisch
Laboratorium" kemudian lebih dikenal dengan "Geologisch Museum”
1. Sejarah Kehidupan
Sejarah Kehidupan terdiri atas:
Ø Prakambium
Ø Paleozoikum
Ø Mesozoikum
Ø Dinaosaurus
Ø Kenozoikum
Ø Vertebrata Indonesia
Ø Bandung
Ø ManusiaPurba
2. Geologi Indonesia
TerdiriAtas:
Ø AsalMulaBumi
Ø Tektonik Indonesia
Ø Sumatra
Ø Kalimantan
Ø Jawa Dan Nusa Tenggara
Ø Selawesi
Ø Maluku
Ø Papua
Ø Dunia batuan dan mineral
Ø Survey Geologi
Ø Gunung Api Indonesia
3. Geologi Untuk kehidupan manusia
Terdiriatas:
Ø Pertambangan energy dan mineral
Ø Pemanfaatan batuan dan mineral
Ø Eksplorasi dan eksploitasMineral
Ø Dalam kehidupan sehari-hari
Ø Bahan Galian komoditas nasional
Ø Gempa bumi dan gerakan tanah
Ø Bahaya dan manfaat Gunung Api
Ø Air dan Lingkungan
B.Taman pintar
1) Gedung Oval
a.
ZonapengenalanlingkungandarieksibisiilmupengetahuanTerdiriatas:
Aquarium Air Tawar
Dome area
KehidupanPrasejarah
Titian Sains
b.
Zonapemaparansejarahilmupengetahuandanteknologiterdiriatas:
ICT Tata Surya
IlmuBumi
BencanaAlam
TeknologiKonstruksi
Klusterlistrik
Teknologimesindan energy
Teknologikomunikasi
Komputer
2)
ZonaSaranaperlengkapanTerdiriatas:
Exhibition Hall
Ruang Audio Visual
Food Court
Souvenir Counter
3) ZonaMateridasardanpeneranganilmupengetahuandanteknologiterdiriatas:
ZonaPertamina
ZonaTeknologi Modern/Canggih
ZonaFisika
Zona Kimia
ZonaBiologi
ZonaMatematika
ZonaIndonesiaku
ZonateknologiPopuler
Perpustakaan
4) Lantai 3 terdiriatas
LaboratoriumSains
Teater 4 Dimensi (animasidan TV)
- Lampiran Foto
0 komentar:
Posting Komentar